Kamis, 14 Oktober 2010

latihan

SAR Evakuasi Korban Longsor

SINGKAWANG, Kantor Search And Rescue (SAR) 105 Pontianak, bergerak cepat saat mengetahui terjadi musibah longsor di kawasan Rindu Alam. Selain itu, tim SAR juga melakukan penyelamatan pada musibah pelayaran di lepas pantai Pasir Panjang.
Sejumlah kegiatan penyelamatan ini, merupakan rangkaian pelatihan yang digelar Badan SAR Nasional (Basarnas) di Kota Singkawang. Koordinator Pos SAR Sintete, Yulius Cahyono, yang membawahi Kota Singkawang, Bengkayang dan Sambas, mengatakan pelatihan tersebut sangat positif, bagi peningkatan ketanggapan para rescuer (petugas penyelamat) dalam memberikan pertolongan pada korban kecelakaan
"Sejak Pos SAR Sintete dibentuk 2008 lalu, ini merupakan latihan pertama yang berskala nasional. Tujuannya untuk meningkatkan respon time terhadap musibah bencana daerah, karena kami merupakan ujung tombak Basarnas di daerah," tambah Yulius.
Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Marsma TNI Teddy sutedjo, mengatakan dalam pemberian pertolongan pada korban, baik itu gempa, longsor dan bencana lainnya, prosedurnya mengutamakan korban yang masih selamat.
"Latihan tersebut di gelar untuk meningkatkan kesiap-siagaan daerah, khususnya Kalbar dalam menghadapi perubahan cuaca dan iklim, yang bisa berakibat terjadinya bencana, baik darat, laut dan udara," tuturnya.
Dia menjelaskan, latihan ini telah dimulai sejak 14 Juni lalu, dengan pembekalan teori di Pos Provinsi di Pontianak. "Sekarang prakteknya hingga 19 Juni mendatang,"
Selain personel dari Pos SAR Sintete dan Ketapang, tim SAR dari TNI AU, Paskhas juga terlibat dalam latihan ini. "Kita melibatkan semua potensi yang ada di Kalbar, agar mampu bekerja sama menghadapi situasi seperti ini,"
Pemandu latihan, Suyanto, menambahkan dalam penyelamatan, pihaknya hanya memberikan pertolongan evakuasi. "Kita hanya memberi pertolongan dalam penyelamatan, sedangkan semisal terjadi patah tulang atau cedera, itu tugas paramedis,"

Rabu, 13 Oktober 2010

Bersiap Menyongsong Banjir SAR Sintete Siagakan Sea Ride

elasa, 12 Oktober 2010


SINTETE – Pos Search and Rescue (SAR) Sintete mulai mendeteksi kawasan rawan banjir di Sambas, kemarin. Salah satu daerah tujuan adalah beberapa desa di Selakau Timur. Kecamatan ini merupakan kawasan rawan banjir.

“Hari ini (kemarin) kita mulai melakukan pendekteksian dini pada kecamatan yang dianggap rawan banjir,” kata Kepala Pos SAR Sintete Yulianus Cahyono. Pendeteksian awal dilakukan karena curah hujan tinggi dan cuaca ekstrim. Ditambah lagi pasang laut yang mulai tinggi, dikhawatirkan terjadi banjir sungai yang meluap.

“Secara lisan Kepala SAR Pontianak memerintahkan kami turun. Pasang besar dapat terjadi saat curah hujan tinggi dan pasang laut naik, memang harus dilakukan deteksi dini,” ujarnya. Pos SAR Sintete akan melihat kondisi air saat ini, melihat kemungkinan yang terjadi di lapangan. Pendeteksian dini juga memperhitungkan jarak tempuh antar pos dengan lokasi. Jika terlalu jauh dan kondisi rawan petugas dapat saja menginap di dekat lokasi.

“Kita pun memikirkan evakuasi jika terjadi terjadi hal yang tidak dinginkan. Semuanya harus diperhitungkan sebelumnya,” papar Yulius. Selain turun ke lapangan, Pos SAR Sintete juga menyiapkan peralatan. Sudah disiagakan satu unit sea rider, dua mesin 200 PK, satu long boat 40 PK, perahu karet 40 PK, rescue car dan satu unit sepeda motor.

“Jangan hanya manusianya yang siap, peralatan juga harus disiagakan,” tuturnya. Anggota sendiri berjumlah 10 orang termasuk kepala pos. Di Pemangkat dan Jawai, Yulius juga menginventarisir potensi tim rescue. “Kami memiliki tim rescue di Pemangkat dan Jawai. Mereka siap turun kalau terjadi bencana,” ungkapnya.

Yulius berharap potensi tim rescue di Pemangkat dan Jawai selalu siap dan memonitor kawasan rawan banjir. Dia pun menyarankan masyarakat segera melapor ke Pos SAR Sintete agar dapat segera ditangani. “Kita juga berkoordinasi dengan Kesbanglinmas Sambas untuk memonitor kawasan rawan bencana,” tuturnya.